Islamabad - Dari tiga serangan bom, serangan terburuk terjadi di dekat masjid
komunitas Hazara-Syiah di Quetta, Baluchistan. Menurut Menteri Dalam
Negeri Baluchistan, seorang pelaku bom bunuh diri berusaha memasuki area
masjid. Namun ia tertahan di pos penjagaan, yang terletak 45 meter di
luar masjid.
Pelaku kemudian meledakkan diri saat jemaah salat isya keluar
dari masjid. Akibat serangan itu, sedikitnya 30 orang tewas dan 51 orang
terluka. Sebagian besar korban merupakan warga kelompok Syiah.
"Di antara korban tewas, terdapat sembilan perempuan, seorang
bocah perempuan, dan empat anak laki-laki," kata pejabat senior polisi
Quetta, Mir Zubair.
Kelompok militan Sunni, Lashkar-e-Jhangvi, yang telah melakukan
berbagai serangan terhadap kelompok Syiah dalam beberapa tahun terakhir
di Pakistan, mengaku bertanggung jawab. Kelompok ini disebut-sebut
sebagai sayap dari Tehrik-e-Taliban Pakistan.
Serangan Ahad lalu merupakan yang terburuk sejak serangan pada 16
Februari lalu, yang merenggut 90 warga Syiah di Quetta. Sebulan
sebelumnya, 92 warga Syiah lainnya tewas dalam serangan di tempat biliar
di kota tersebut.
Quetta adalah salah satu wilayah paling bergolak di Pakistan.
Kota ini menghadapi aksi kekerasan Taliban, pemberontakan etnis Baluch,
serta serangan terhadap kelompok minoritas Hazara, yang memeluk Islam
Syiah.
Pada hari yang sama, ledakan bom terjadi bersamaan saat Cameron
tengah bertemu dengan Perdana Menteri Nawaz Sharif. Bom seberat 40
kilogram dipasang di sebuah mobil dan diledakkan saat iring-iringan
Korps Perbatasan tengah melintasi pinggiran Kota Peshawar.
Jamil Shah, juru bicara rumah sakit pemerintah di Peshawar,
mengatakan sedikitnya 18 orang tewas dan 46 orang terluka dalam serangan
tersebut. Korban tewas, menurut Shah, juga termasuk empat anak-anak dan
seorang perempuan.
Namun polisi Peshawar mengatakan sebagian besar korban adalah
warga sipil karena lokasi ledakan berada di dekat pasar. Seorang pejabat
militer mengatakan insiden ini melukai dua petugas Korps Perbatasan.
Dalam serangan ketiga, empat tentara Pakistan tewas setelah
kendaraan mereka menginjak ranjau darat di Wana, Waziristan Selatan.
Cameron meminta seluruh komponen masyarakat Pakistan bersatu
melawan gerakan teror. Ia juga mendesak pemerintah dan militer Pakistan
bertindak tegas melawan aksi kelompok-kelompok radikal yang telah
menewaskan ribuan orang. Sharif berjanji, Pakistan akan segera
mengakhiri tindakan ekstremis dengan bekerja sama dengan negara-negara
sahabat.
Sejak masa kampanye, Sharif terus mendorong upaya perdamaian
dengan Taliban dan mengkritik keras kebijakan serangan pesawat tanpa
awak Amerika Serikat di Pakistan.
AP | CHANNEL NEWS ASIA | NEW YORK TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI
Title
:
Rangkaian Bom Kembali Hantam Pakistan
Description
:
Islamabad - Dari tiga serangan bom, serangan terburuk terjadi di dekat masjid komunitas Hazara-Syiah di Quetta, Baluchistan. Menurut Mente...